Jokowi ke Belanda, di Jakarta EP-Nuffic Eksekusi Kerja Sama Pendidikan

7:49 AM

vivid fitri argarini ep-nuffic

Kolaborasi pendidikan Indonesia dan Belanda semakin dipererat. Presiden Joko Widodo berkunjung ke Belanda pada Kamis (22/4/2016), menyaksikan  penandatanganan kerja sama bilateral dalam pendidikan tinggi dan ilmu pengetahuan. Di Jakarta, EP-Nuffic menggelar seminar menghadirkan lebih dari 200 perwakilan pemerhati pendidikan kedua negara, institusi riset, organisasi pemerintahan, serta perusahaan komersiil.

EP-Nuffic merupakan organisasi Belanda yang menangani kerja sama internasional di bidang pendidikan tinggi. Keberadaannya di tanah air diwakili lembaga Neso Indonesia, yang setiap tahun menawarkan beasiswa bagi lebih dari 250 warga negara Indonesia dalam bentuk program master dan juga pelatihan.

vivid fitri argarini ep-nuffic
Vivid bersama penerima beasiswa StuNed yang lulus dari Groningen, Netherlands
Dosen Pasca Sarjana KALBIS Institute, Vivid Fitri Argarini turut diundang dalam seminar yang digelar di Erasmus Huis, Kuningan, Jakarta ini. Vivid juga merupakan alumnus mahasiswa Belanda, yakni Universiteit Utrecht.

vivid fitri argarini ep-nuffic
Vivid bersama Najiha yang tengah kuliah di Universitas Indonesia
Seminar menjadi awal kolaborasi yang lebih terstruktur, untuk meningkatkan keahlian dan kapasitas sumber daya manusia di kedua negara. Acara dihadiri antara lain  Sekretaris Jenderal Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi, Prof. Ainun Na’im, Ph.D., M.B.A.; Deputy Head of Mission Kedutaan Besar Kerajaan Belanda untuk Indonesia, Ferdinand Lahstein; Director EP-Nuffic, Theo Hooghiemstra; Presiden Akademi Ilmu Pengetahuan Indonesia, Prof. Sangkot Marzuki; dan Direktur President LPDP, Eko Prasetyo.

vivid fitri argarini ep-nuffic

Dalam siaran pers Nuffic-Neso, Ferdinand Lahnstein mengungkapkan, "Pemerintah Belanda ingin membangun hubungan jangka panjang di bidang pendidikan, penelitian dan inovasi dengan Indonesia. Salah satu wujudnya adalah peluncuran program beasiswa StuNed fase 5." Sedang Eko Prasetyo menegaskan, "Internasionalisasi adalah kunci kemajuan mahasiswa Indonesia, universitas dan pada akhirnya negara kita. Kerja sama dengan organisasi Belanda akan membantu mencapainya."

You Might Also Like

0 comments