Pelatihan Women Empowerment STT-PLN

10:01 AM

stt pln vivid argarini

Ilmu tidak akan menjadi bermanfaat tanpa jejaring. "Network dibentuk ketika kita keluar dari rumah atau kost untuk bergaul, mendatangi kegiatan, memperbanyak relasi," tutur Motivator Pemuda, Dr. Vivid F. Argarini, saat menjadi pembicara di Sekolah Tinggi Teknik - PLN Jakarta, Rabu (15/03/2017).

stt pln vivid argarini 

Teman-teman STT-PLN menyelenggarakan pelatihan khusus mahasiswi bertajuk Women Empowerment - Perempuan Cerdas untuk Generasi Berkualitas, di kampus yang berlokasi di Cengkareng Jakarta Barat. Tiga pembicara perempuan dihadirkan yaitu aktris bintang film Ketika Cinta Bertasbih, Meyda Sefira, Motivator Pemuda, Dr. Vivid F. Argarini, dan anggota DPR RI yang juga aktris, Rahayu Saraswati.

stt pln vivid argarini

Di sesi Berani Bermimpi Besar, Vivid membawakan materi Empower Myself yang memotivasi mahasiswi untuk tidak terkungkung pada hanya mengejar nilai akademis. "Membangun network itu sangat penting. Ditambah, di era sekarang kita dapat berkenalan dengan relasi baru melalui media sosial," kata Doktor Manajemen Pendidikan Universitas Negeri Jakarta ini.

stt pln vivid argarini

Peserta dimotivasi untuk memvisualkan mimpi. Dapat dilakukan dengan menuliskannya, menggambarnya, dan akan lebih jelas lagi ketika gambar itu tertempel di ruang yang setiap hari terlihat.

stt pln vivid argarini

"Misalnya, pengen dong sarapan di Belgia, lalu siangnya lunch di Amsterdam, kemudian dinner di Paris, semua dalam sehari. Visualkan dengan menempel gambar landmark kota-kota itu di kamar. Kan setiap hari dilihat, maka setiap hari termotivasi," tutur peraih beasiswa di Utrecht Universiteit Netherland ini.

stt pln vivid argarini

Ketika mimpi telah dicanangkan, selanjutnya adalah fokus untuk meraihnya dengan berbagai upaya. Peserta diingatkan untuk terampil time management agar setiap hari selalu produktif. Berlatih membuat motivational letter, personal statement, serta rajin mencari informasi dan berjejaring di acara-acara pendidikan ataupun di lembaga penyedia beasiswa.

stt pln vivid argarini
"Indonesia adalah negara dengan jumlah alokasi beasiswa dari luar negeri terbanyak, sebab masih tergolong under develop country. Artinya, sangat banyak kesempatan untuk mahasiswa Indonesia dapat meraih beasiswa melanjutnya studi di negara maju," jelas Vivid yang merupakan Humas Ikatan Keluarga Alumni Netherlands.

stt pln vivid argarini
Pelatihan dilengkapi sesi simulasi yang mengajak semua peserta melakukan Personal SWOT Analysis. Sebelas peserta mengungkapkan kelebihan dan kekurangan diri, serta apa saja peluang yang mungkin diraihnya, juga tantangan yang mungkin muncul dalam perjalanan menggapai peluang itu.


"Strength yang saya miliki, saya orangnya mandiri, disiplin. Saya menargetkan menjadi wisudawan terbaik," ujar Arum. Lain lagi dengan Okta, "Cita-cita saya, ingin sekali melanjutkan S2 di luar negeri. Tapi kekurangannya, saya merasa kurang percaya diri."


Simulasi mengakhiri sesi bersama Vivid yang dimoderatori Fathia Rahma, mahasiswi STEI SEBI ini. "Jangan lupa untuk  feed our brain. Tambah terus apa yang ada di salam (pikiran). Terus bergaul dan berinteraksi. Karena pintar itu tidak harus selalu dengan IPK sempurna," pungkasnya.

Bersama Meyda Sefira


You Might Also Like

0 comments